Teori Kehidupan

Suatu gagasan tentang teori kehidupan kutemukan saat ku sedang belajar tentang ilmu astronomi. 

"Jika semakin bertambah ilmunya semakin tunduk dan mengerti dimana posisi kita saat itu"

Pernyataan itu semakin kuat aku rasakan. Astronomi adalah ilmu yang meneliti fenomena yang terjadi di jagad raya ini. Aku ingat pelajaran yang pertama diberikan adalah tentang planet-planet yang berotasi dan berevolusi dalam sebuah lintasan elips. Aku berlama-lama untuk mencerna pernyataan tersebut, dan akhirnya aku pun menemukan sebuah kenyataan yang besar akan teori tersebut. Teori tersebut tidak hanya terjadi pada planet, melainkan juga terjadi pada manusia. COBA CERMATI :!!!

"Kita itu bagaikan sebuah planet yang mengorbit pada sebuah lintasan  elips yang mengitari sebuah benda yang memiliki gravitasi yang tinggi, yang kusebut dengan mimpi. Kita melakukan suatu rotasi yang kusebut dengan ikhtiyar. Dan suatu benda perusak tatanan yang sudah ada yaitu blackhole yang kunamakan hawa nafsu"

Lintasan elips suatu planet, menunjukkan adanya perbedaan jarak yang berbeda, pherihelion dan aphehelion. Saat planet berada pada jarak aphehelion planet tidak berhenti berotasi hingga planet tersebut pada jarak pherihelion. Ini dimaksudkan bahwa manusia yang mengerti akan pentingnya meraih sebuah mimpi, tidak ada kata menyerah dalam kehidupannya, dan percaya bahwa Allah Maha Melihat apa yang kita ikhtiyarkan dan Allah Maha Mendengar do'a yang kita panjatkan. Hal ini diharapkan manusia dapat berikhtiyar selagi masih punya waktu yang panjang yaitu pada jarak aphehelion agar jika pada suatu saat ia berada pada jarak pherihelion ia akan siap untuk meraih mimpi tersebut.

Dan selalu ingat benda perusak tatanan yang sudah ada di alam semesta, karena kehadirannya yang bisa membuat segala yang sudah kita usahakan akan ditelannya tanpa menyisakan apapun. Taukah kamu apa yang dimaksudkan?? "Blackhole" adalah sebuah benda supergravity  yang bisa menarik segalanya kedalam dirinya, dan apabila sudah masuk dalam blackhole ini tidak ada yang bisa kembali. Sama halnya dengan hawa nafsu, barang siapa yang sudah terjerumus di jurang hawa nafsu. Maka dia akan sulit untuk keluar, karena jeratannya yang sangat hebat. Hanya orang yang waspada dan ingat pada Allah-lah yang akan keluar dari jurang hawa nafsu itu.