"Mencuri" dari Tuhan

Apa salahnya "mencuri" dari Tuhan, tidak ada salahnya, Tuhankan Maha Kaya, mencuri sedikitpun tidak akan membuatnya jatuh miskin, bahkan sebanyak apapun kita mencuri dari-Nya, Dia tetap akan menjadi Maha Kaya. Tuhan kenapa aku Engkau beri cobaan seperti ini, tidakkah Kau memberi aku kesenangan seperti mereka, yang setiap hari bisa tertawa bersama, bercanda bersama, berjalan bersama-sama, sedangkan aku disini, berharap menunggu akan datangnya utusanmu yang bernama keajaiban dan memberi bingkisan berlogokan kesenangan ataupun kebahagiaan.

Aku yakin Engkau Maha Mengetahui, dan Engkau selalu mengawasiku, akan tetapi, mengapa hati ini merasa sedih? Ada yang salahkah Wahai Tuhan?? Seandainya hati ini dibersihkan akan terdapat luka oleh pasak besi yang berkarat, perih dan menimbulkan suatu penyakit hati. Aku tidak bersembunyi Tuhan, aku hanya ingin menunjukkan kredibilitasku sebagai hambaMu yang lemah tak berdaya, kebahagianku aku rasa masih kurang Tuhan, seandainya aku meminta secara langsung tidaklah sopan hambaMu ini, yang masih kotor berlumur lumpur dosa keji yang kuperbuat setiap hari.

Oleh karena itu Tuhan, aku memilih untuk "mencuri" sedikit demi sedikit yang Engkau punya untuk menutupi kesedihan ini Tuhan, berharap mampu menembel lubang pasak besi berkarat itu Tuhan. Kau pun pasti tau kalau aku mencuri tapi Engkau tetaplah kaya, akan tetapi Tuhan aku bukan mencuri sembarang mencuri duhai Tuhan. Tapi aku ingin mencuri perhatianMu dengan Ibadahku, aku ingin menunjukkan bahwa aku itu ada dan nyata, agar aku Engkau beri perhatian lebih dari yang lain. Aku sakit Tuhan melakukan semua ini, akan tetapi aku jalani dengan penuh kesabaran, tapi Tuhan hasilnya NIHIL, bagaimana lagi aku mendapatkan itu, jika aku melepasnya, impian yang sudah aku susun di tangga kesuksesanku itu akan menjadi berlubang, bisakah itu semua di ganti Tuhan, tapi aku tidak mau dengan bahan yang lain, It's like that I'm already GONE.....