When The Miracles in Your Arms

Setiap orang pasti menunggu dengan adanya keajaiban-keajaiban yang akan datang kepadanya, apakah benar ia akan datang kepada anda atau bahkan saya? Entah kapan terjadinya itupun kita tidak tahu menahu, mungkin setelah kita mandi, gosok gigi, pakai sepatu, atau bahkan saat buang air besar, tidak ada yang mengetahuinya, mungkin juga... . Ah sudahlah, hal itupun akan terjadi cepat atau lambat kepada pemilik keajaiban itu. Tenang saja bro, keajaibanmu gak akan pernah nyasar koq, apalagi pindah ke lain orang, tidak akan pernah. Hanya mungkin proses pengirimannya tertunda saja. Memang, keajaiban ini lain diantara paket yang diantar yang datangnya tepat pada waktunya, karena setiap paket ini mempunyai nilai yang spesial, jika waktunya salah, atau timingnya salah, keajaiban ini malah akan membinasakanmu sendiri. Kenapa bisa?

Entah bagaimana dia datang, dia begitu indah dan tidak ada orang yang mengira bagaimana dia dapat datang, dan mungkin saja, keajaiban itu akan datang sekali seumur hidup, atau bahkan tidak datang sama sekali. Tapi yang pasti, sudah pantaskah kita mendapatkan keajaiban tersebut. Hanya pribadi kita sendiri yang tahu akan hal tersebut. Pantaskah kita menerima keajaiban yang dahsyat itu? Maka berubahlah, menjadi apa? Menjadi sesuai yang hati nurani kita mau, atau bahkan kita tidak mengerti apa hati nurani itu, terus, bagaimana kita tahu tentang apa yang diinginkan hati nurani itu, jika yang namanya hati nurani saja tidak tahu. Apakah sudah pantas kalau begitu kita mendapatkan amanah untuk mendapatkan keajaiban tersebut?

Memang aneh, namun, setiap orang akan mendapat keajaibannya masing-masing, tapi kembali lagi, tergantung apakah kita sudah layak apa belum, apa yang kita lakukan agar keajaiban itu bisa menerima kita. Untuk mendapatkan suatu hal yang spesial, pastikan apakah kita sudah spesial untuk menerima hal tersebut? Spesialkah kita mendapatkan apa yang belum pantas kita menangkan. Setiap hari banyak keajaiban terjadi, tapi sebanyak apapun itu, tidak ada yang menghampiri. Maka sudah pantaskah kira menerima keajaiban tersebut?

Keajaiban itu yang akan membuat hidup kita menjadi utuh, yang nantinya akan membawa kita berterbangan tanpa menggunakan kepakan sayap, cukup dengan keajaiban ini.